kamu pembaca ke

Kamis, 08 November 2012

crying

kepalaku terasa masih pening, entah kenapa mungkin kegiatan hari ini terlalu ringan bahkan hari ini tak ada kegiatan yang membuatku sibuk.mataku masih bengkak bekas butiran air semalam yang mengalir dari mataku.
mengingat kemarin adalah hari yang menyebalkan. mulai dengan pagi yang buruk,dengan bangun oleh perasaan yang tidak enak. lalu dilanjutkan dengan tidak munculnya pesan darimu yang membuatku semakin jengkel... sampai hari menjadi petangpun tak ada sebuah pesan masuk di handphone ku. hingga ahirnya aku dengan hati khawatir meneleponmu, dan aku bersyukur tak ada hal buruk yg terjadi padamu. namun disatu sisi aku merasa aneh , mengingat kamu adalah orang yang tak pernah bisa lepas dari BBmu itu membuatku berfikir, apakah sulit untuk membiarkan jarimu menari diatas keypad dan mengirim pesan 1 untukku. tapi aku tak membiarkan pikiranku kotor dengan berfikir negatif padamu, aku masih membiarkan otakku berfikir baik. sampai ahirnya aku memintamu untuk menemuiku di kosan dan kamu menolaknya tanpa alasan. entah mengapa saat itu hatiku terasa sesak. suaramu saat itu juga tak seramah biasanya...sampai ahirnya kamu bilang " gak tau kenapa yah yank, skrg aku cepet ngantuk".. nada kamu saat itu seperti memberi isyarat agar aku segera menutup teleponmu, lalu dg segera akupun menutup telepon. dan lagi-lagi entah ada tekanan apa dimataku, yang aku rasakan ada butiran hangat yang keluar dari mataku... yah, aku menangis lagi karenamu,seingatku kamu selalu mengeluh karena insomnia, tapi mengapa sekarang kamu mengatakan mengantuk di jam 8 malam.. itu bulsyt..
aku tetap menangis..bukan karena aku mendramatisir semuanya, tapi aku sangat mengenal siapa kamu, aku bukan mengenalmu 1 atau 2 bulan, tapi aku mengenalmu sudah hampir 2 tahun setengah. itu bukan waktu yang singkat untuk mengenal seseorang.

aku masih membiarkan butiran itu jatuh di pipiku, terasa deras... akupun tak mampu menghentikannya. sampai ahirnya aku memaksa untuk menghentikannya.. lalu aku mengirim sebuah pesan padamu, berharap aku mendapat sebuah kunci maslahnya , namun lagi" kamu diam tak memberi 1 petunjukpun. aku berusaha mereview semuanya, aku mencari mungkin saja aku melakukan kesalahn. tapi nihil, tak ada yg aku temukan .dan kamupun tak lagi membalas pesanku, aku berfikir mungkin saja kamu telah terlelap. sampai ahirnya aku mengirimimu pesan yg berisi aq pamit untuk tidur.

apa kamu tau, saat itu pikiranku rumit.. sangat rumit dari saat aku mengerjakan tugas kampusku yang super rumit. hahhahaaa... bodohhhh....
sampai ahirnya aku haus, lalu aku pergi untuk membeli soft drink. aku melihat sosokmu dari kejauhan. dan semakin mendekat, ternyata benar.. kamu tau kata apa yang ada di otakku saat itu " brengsek, lu boongin gua". huuufftt dengan cepat aku berkata astagfirullah... aku menenangkan diriku. aku berjalan dengan sempoyongan , pikiranku kacau... bahkan aku tak mampu menjawab teman di sampingku.
 aku segera masuk kos dan ke lantai atas. ku pandangi bintang entah berapa lama.. aku juga membiarkan nyamuk menyedot darahku.. sampai aku tersadar softdrink di tanganku habis.. entah berapa lama aku manatap bintang.. hingga ahirnya aku lelah aku ingin tidur, tenang dalam mimpi...
hp-ku begetar, sepertinya ada pesan masuk untukku, yaahh.. pesan darimu " katanya tidur?" ., lalu ku balas " iya tadi di bangunin temen buat beli nasi. dia laper".. dalam hati aku berkata " maaf aku membongimu.. lalu aku balik menanyakan pertanyaan yg sama padamu. dan jawabannya sama persis dgku, hanya ada pembaharuan kata dg inti yg sama. lalu aku bertanya kembali " semangat bgt kalo sama temennya, bukannya kamu blg td g mw kluar" , dan kamu jawab " kug sensi bgt sihh" . bukannya menjawab tapi kamu malah berkata begitu, okee lalu aku meminta maaf, aku enggan untuk berdebat.. aku lelah.. sebagai penutup pesan aku mengrimimupesan " kamu sayang gak sih sama aku ?".. lalu kamu balas " pertanyaan yg gak perlu di jawab, kamu bisa rasain dr apa yg aku lakuin" ...  harusnya kamu peka, kalau aku merasakan kasih sayang itu mestinya aku tak bertanya,  dan harusnya tak ada air mata yg jatuh pada malam itu.
aku mulai berfikir kritis sejak malam itu... entahlah, kamu atau aku yang berbeda, atau kita sama" telah berbeda.. yang pasti aku tak menemukan dirimu yang dulu tapi entah ada kekuatan apa aku masih tetap mencintaimu seperti dulu.

miss u
zainul arofik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar