kamu pembaca ke

Minggu, 17 Maret 2013

Dibawah Hujan

"lagi dimana kamu?" sebuah pesan masuk ke handphone ku.
"aku di jalan mau balik ke kos, baru pulang dari maen sama temen.kamu dimana?" balasku
"aku lagi kampus.ini di gedung arsitek"
"loh ngapain? belum kelar ngatur jadwalnya?"
"udah ngatur tapi belom kelar, masih mau minta acc dosen waliku"
" ya cepet kelarin dulu, kamu disana sama siapa?"
" iyaa, ini sendirian."
" mau aku temenin?"
"iyaa,, cepet kesini :) . "
"oke tunggu bentar"
segera aku langkah kan kakiku ke kampus yang berjarak sekitar 100m dari kos ku. langkah kakiku begitu bersemangat.
dalam hitungan beberapa menitpun  aku telah sampai di gedung arsitek lantai 3. kulihat sosok pria sedang tersenyum ke arahku, ya itu dia. pria yang telah sebulan tak memberiku kabar karena pertengkaran pada malam itu. entah sikapnya nanti akan kembali atau tidak. otakku berpikir keras bagaimana menyapanya nanti.
"cepet juga ya nyampek kesini.. haha" syukurlah dia membuka pembicaraan lebih awal.
"kakiku ini melangkah dengan lebar makanya cepat sampai, bagaimana kabarmu?"
" hahahhaa.. sejak kapan kalimatmu jadi aneh seperti itu?"
ahhh sial, aku trlihat canggung. tapi aku senang dia telah kembali seperti semula.
"dasarr kamu.. bagaimana udah dapet acc dosen?"
" udah dong.. ini.." tangannya memegang sebuah kertas yang berisi susunan jadwal kuliah.
"aahhh kok cuma ambil 12 sks?"
"abis aku gak tau mau ambil apa.. pada penuh kelasnya."
" alasanmu itu loh, gak pernah berubah.. sini aku tambain, ini kamu selasa kosong"
" hari selasa gak ada yang asik pelajarannya"
"aahh, pokonya tambah.." lalu aku melihat pilihan mata kuliah yang ditawarkan oleh pihak kampus..
"udalah gak usah."
tak ku dengarkan permintaannya..
" nah ini ada.. fisika bangunan.. mau yah aku tambah."
"ahh,ini dosennya gak enak.."
"terus mau kamu ambil kapan? mau kamu ambil kapanpun dosennya gak akan ganti.."
"iyaa dehh tuan putri.. aku nurut aja" dia memberikan senyum manis yang sejak lama tak pernah aku lihat.
"okee.. hahaha.. nanti kalo udah urus ini, jangan lupa tanggung jawab sama jadwalnya"
"ya kamu yang tanggungjawab kan kamu yang nyusun"
"gak mau kan ini kelasmu.. kalo gak mau ya udah.. gak jadi aja"  aku berkata dengan pura2 sedikit mengambek.
"hhaaahaa,, iya iya." lalu ia mencubit hidungku.
*
"ahirnya kelar juga"
"aku laper, "kataku
"ya sana makan.. hahahhaha" bercandanya tetap saja menyebalkan namun aku menikmati itu. ku tampilkan wajah kesalku.
"ahhh jelekk gitu aja ngambek.. ayo sayang kita kekantin."
lalu ku tersenyum.. ku berikan senyum termanisku.
tak lama berselang, gerimispun jatuh..
"wah ujan.. senangnya.. moga aja deres" aku begitu menyukai hujan.. entah apa penyebabnya.. tapi aku memang sangat menyukai rintik air langit ini. mungkin juga karena banyak moment yang aku lewati bersamanya, pria yang selalu membuatku tersenyum saat bersamanya. rasa nyaman yang tumbuh sejak 2 tahun lalu, saat pertama kali kita bertemu. dia begitu menyenangkan. namun kami bukan sepasang kekasih, tapi sepasang sahabat. begitulah kami menyebutnya, sekalipun pada nyatanya kami bersikap layaknya sepasang kekasih. kami menikmati itu.
 " jangan berdoa gitu dong, kan nanti aku pulangnnya kebasahan semua.. rumahku jauh loh" itu yang selalu ia ucapkan saat aku berdoa agar hujan turun semakin deras.
"hahaha.. biarin ."
lalu ia menggenggam tanganku.. hangat genggamannya tak pernah berubah.masih senyaman dulu.
" ayoo kekantin, tambah laper aku kalo ujan"
"ayoo"
sesampainya kamipun makan bersama. akupun senang, sangat lama rasanya kami tidak makan bersama. banyak hal yang aku rindukan darinya, termasuk ini. banyak hal pula yang kami lakukan bersama,termasuk juga ini. 
dia pernah mengatakan
                                            " adakalanya sesuatu tidak membutuhkan sebuah bentuk" 
 namun bagiku itu salah karena
                                             "setiap sesuatu membutuhkan bentuk sekalipun tidak sekarang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar