kamu pembaca ke

Sabtu, 27 Oktober 2012

move on?? mungkin itu akan dimulai sekarang :)

aaarrrrgggghhh.... aku jenuhhhhhh....
hmmmm...hening.. sangat hening.. entahlah, aku masih saja terus membiarkan dia berlari di otakku dan mengacak acak hatiku, sebenarnya aku bisa saja mengusirnya untuk pergi dari otakku tapi aku belum mampu. ya, aku belum mampu untuk membiasakan otakku tenang dan hatiku rapi,rapi dengan kata lain berhenti bergerak tanpanya..aku selalu dan selalu saja mau untuk tersakiti olehnya.. bodoh ,gila, tolol,ahh apa sajalah itu, dialah tersangkanya,dia yang membuatku seperti ini.. ya dia ..zainul arofik.. ahh aku menyebutkan namanya.rasanya air dipelupuk mataku akan jatuh di hari yang panas ini,tidak ..tidak.. aku mampu menahannya.

ahhhh.. ayolah lupakan dia.. dia hanyalah sosok manusia bergender laki-laki biasa.. apa istimewnya..
hahh..?apa istimewanya?? tak ada.. namun hatiku tak beralasan untuk mencintainya.. dia membuatku gugup untuk melanjutkan tulisan ini.otakku berputar kencang berharap otakku tak panas dan lepas dari tempatnya.

4 bulan berlalu namun aku masih saja memiliki rasa yang sama untuknya dan 4 bulan berlalu pula dia telah pergi dan tak perdulikanku lagi. yahhh mengingat namanya saja membuatku selalu mereview semua kisah itu.. sebuah perpisahan terburuk yang pernah aku alami... ahh suuudaaaaaahhh, aku benci mengingatnya..

aku ingin melupakannya... ahh tunggu dulu, mengapa hanya kata "ingin".. bukankah aku bisa menggungakan kata "mampu" .... ya, aku bisa menggunakan kata mampu tapi untuk apa,jika pada kenyataanya aku hanya bisa berharap untuk melupakannya dan menjalani kehidupan yang abstrak..

ada yang mengatakan untuk melupakan seseorang bisa dengan menyukai orang yang baru, tapi pernyataan itu rasanya tidak berlaku untukku, dia mempunyanyi sebuah power yang aku tak mampu melawannya..kejam.. ini kejam.. ataukah memang aku yang terlalu mendramatisir hidupku untuk membiarkan  terus tersakiti.. lalu kenapa dia membiarkanku terus tersakiti, apa dia tuli,apa dia buta atau dia tak mempunyai kepekaan hati.. ataukah dia memang tak perduli.. jika tidak, mengapa ia tak bisa merasakan apa yang telah ia perbuat kepadaku..

ahh, sudalah.. aku lelah , aku terlalu membiarkan semuanya berlalrut, aku terlalu membiarkan semuanya mengalir tanpa adanya kontrol..

yah, mulai saat ini aku mampu, aku mampu untuk move on.. aku mampu untuk bangkit, aku mampu untuk mengontrol dan aku mampu untuk mengatur hidupku.. ini bukan aliran air yang akan terus mengalir ketempat yang lebih rendah, tapi ini hidupku, ada nafas didalamnya, ada hati di dalamnya dan ada kebahagiaan yang semstinya ada..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar